Post Cover

Low, Mid, dan High Level Programming

November 10, 2024

Dalam dunia programming, ada baiknya kita mengenal tingkatan atau level yang ada dalam programming. Level yang dimaksud bukan semacam level dari programmer beginner, intermediate, ataupun advance. Melainkan level yang dimaksud adalah level dari bahasa pemrograman yang kita gunakan. Secara praktek tentu kita bisa mengerjakan project dengan bahasa pemrograman yang ditentukan, tapi secara teori alangkah baiknya kita mengenal lebih dalam bahasa pemrograman yang digunakan masuk pada level apa.

Bahasa pemrograman umumnya terdiri dari tiga level yaitu Low-Level Programming, Mid-Level Programming, dan High-Level Programming. Jangan salah memahami level tersebut, misalnya kalau low-level itu berarti bahasa pemrograman tersebut mudah, lalu mid-level berarti bahasa pemrograman tersebut agak sulit, dan high-level semakin sulit. Jelas bukan dan itu adalah contoh pemahaman yang salah. Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Low-Level Programming Language

Bahasa tingkat rendah berinteraksi langsung dengan perangkat keras komputer dan memberikan kontrol penuh atas sumber daya sistem. Contohnya adalah bahasa mesin dan assembly. Bahasa ini memungkinkan programmer mengakses memori dan register secara langsung, sehingga cocok untuk pengembangan sistem operasi, driver perangkat keras, dan aplikasi yang memerlukan performa tinggi. Namun, bahasa ini sulit dipahami dan digunakan karena sintaksnya yang kompleks dan spesifik terhadap arsitektur mesin tertentu.

2. Mid-Level Programming Language

Bahasa tingkat menengah menggabungkan elemen dari bahasa tingkat rendah dan tinggi. Contohnya adalah bahasa C. Bahasa ini memungkinkan manipulasi memori langsung seperti bahasa tingkat rendah, namun memiliki sintaks yang lebih mudah dipahami seperti bahasa tingkat tinggi. Bahasa tingkat menengah sering digunakan untuk pengembangan sistem operasi dan aplikasi yang memerlukan efisiensi tinggi.

3. High-Level Programming Language

Bahasa tingkat tinggi lebih dekat dengan bahasa manusia dan dirancang untuk memudahkan proses penulisan program. Contohnya termasuk Python, Java, dan JavaScript. Bahasa ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada logika dan fungsionalitas program tanpa harus memikirkan detail teknis perangkat keras. Bahasa ini biasanya digunakan untuk pengembangan aplikasi web, desktop, dan mobile.

Memahami perbedaan antara bahasa pemrograman tingkat rendah, menengah, dan tinggi membantu programmer memilih bahasa yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek. Secara praktek dapat terlaksana dan secara teori dapat dipahami. Cara memahami dan mengidentifikasi level dari tiap bahasa pemrograman tentunya tidak sulit. Kita dapat mengidentifikasi dengan melihat ciri dari bahasa pemrograman seperti yang sudah dijabarkan, semakin bahasa tersebut mendekati bahasa manusia seperti bahasa inggris mengartikan itu high-level dan sebaliknya bahasa tersebut mendekati ciri yang mengandung kode yang aneh dan tidak seperti bahasa inggris maka itu masuk dalam low-level.

Beri Komentar

Daftar Komentar

Belum ada komentar.

Mau dapat email setiap ada postingan baru?